Tudingan Mantan wakil presiden di era pemerintahan Barack Obama itu menggerakan Demokrat untuk semakin lantang menyuarakan pemakzulan Trump.
Di sisi lain, Trump mengakui bahwa dia telah mendiskusikan soal Biden dengan Zelenskiy dalam panggilan telepon Juli lalu.
"Joe Biden dan putranya korup," kata Trump singkat kepada wartawan pada hari Senin (23/9) ketika ditanya tentang kontroversi di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York.
Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal tuduhan itu.
Dikabarkab
Reuters, sejauh ini tidak ada bukti sejauh ini bahwa Biden menggunakan posisinya sebagai wakil presiden untuk membantu bisnis putranya.
Dalam kampanye di Iowa pekan lalu dia mengatakan bahwa dia tidak pernah membahas bisnis Hunter Biden di Ukraina dengan putranya.
Dalam jangka pendek, keributan politik ini telah memberikan panggung bagi Biden dan kampanyenya untuk menggambarkan strategi Trump.
Tumbuhnya pertanyaan mengenai apakah Trump menggunakan wewenangnya untuk mencari kelemahan calon rivalnya dalam pemilu mendatang menjadi sorotan tesendiri.
Tetapi dalam jangka panjang, kekisruhan ini bisa menjadi bumerang bagi Biden. Bila dia menang dalam pemilu tahun depan, maka reputasnya bisa dirusak oleh kemungkinan bahwa tuduhan korupsi yang berulang kali dapat melekat pada Biden. Hal itu akan melemahkan argumen Demokrat tentang penyalahgunaan kekuasaan Trump. Terlebih, Trump piawai dalam melontarkan retorika publik.
"Jika ada satu hal yang dapat dilakukan Donald Trump dengan baik, itu memberi label dan mengisolasi pesan yang mudah diingat. Dia adalah seorang penjual," kata seorang ahli strategi Demokrat, Joel Payne.
"Dia (Trump) mencoba membuat korupsi ini, alur cerita orang dalam D.C tentang Biden," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.