Dalam pertemuan di Sidang Majelis Umum PBB, Arab Saudi menyatakan dunia internasional harus memberikan kebijakan tekanan maksimum dengan alat apa pun pada Iran untuk menghentikan agresivitas negara tersebut.
A
ssociated Press melaporkan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Ibrahim al-Assad kembali menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas minyaknya dalam pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Kamis (26/9).
Atas tudingan tersebut, Arab Saudi meminta dunia internasional untuk menghentikan keagresifan Iran dengan menerapkan tekanan maksimum yang diikuti dengan kebijakan dialog.
Menurut Assad, cara yang paling efektif untuk melumpuhkan Iran adalah dengan menekan ekonominya.
"Adalah penting bagi mayarakat internasional untuk menyadari bahwa memotong sumber keuangan adalah cara terbaik untuk memaksa rezim untuk melepaskan milisinya, mencegahnya mengembangkan rudal balistik, dan mengakhiri kegiatan destabillisasi di wilayah dan dunia," ujar Assad.
Lebih lanjut, Assad mengatakan Iran telah mengancam perdamaian dan keamanan internasional serta membahayakan pasokan energi dan ekonomi dunia. Oleh karenanya, serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi yang baru-baru ini terjadi adalah ancaman bagi komunitas internasional.
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya seperti Inggris, Jerman, dan Perancis juga telah menyalahkan Iran atas serangan fasilitas minyak Saudi yang meningkatkan harga minyak dunia. Meskipun, pemberontak Houthi telah menyatakan klaim atas serangan tersebut.
Sementara itu, diketahui pada hari yang sama, AS mengatakan pihaknya telah mengirim satu baterai rudal Patriot dan empat sistem radar berbasis darat ke Arab Saudi.
Selain itu, AS juga akan mengirim 200 tentara serta dua baterai Patriot dan sistem pertahanan rudal THAAD yang akan siap digunakan jika nanti diperlukan. Hal tersebut guna untuk membantu pertahanan udara Arab Saudi terhadap ancaman rudal Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: