Ketua Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi Ahmad Al-Khateeb mengatakan, rincian negara yang memenuhi syarat untuk mendapatkan visa turis akan diumumkan pada Jumat (27/9) waktu setempat. Bocorannya China, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat menjadi pihak yang berada di urutan terdepan untuk dapatkan program khusus ini.
Sebelum ada program visa turis ini, Setiap pelancong yang datang ke Arab Saudi hanya mendapatkan visa kerja, visa bisnis, atau visa peziarah Muslim yang khusus dibuat untuk mengunjungi Mekah dan Madinah.
Toh, meski melonggarkan aturan untuk wisatawan, Khateeb menegaskan alkohol tetap akan dilarang. Selain itu, akses ke kota suci Mekah dan Madinah akan dibatasi bagi mereka yang memegang visa turis.
Dimuat
Al Jazeera, Jumat (27/9), selain mengeluarkan visa, Kerajaan Arab Saudi juga telah melonggarkan aturan berpakaian bagi turis asing wanita. Sebelumnya, Kerajaan mengharuskan wisatawan wanita untuk mengenakan jubah hitam atau abaya yang menutupi seluruh badan.
Langkah Arab Saudi ini diketahui untuk meningkatkan pemasokan di sektor pariwisata hingga 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2030. Karena itu, Arab Saudi diperkirakan butuh investasi hingga 6 miliar dolar AS untuk membangun infrastruktur yang menunjang pariwisata.
Kebijakan ini merupakan salah satu rencana Putera Mahkota Mohammed bin Salman yang sedang berusaha mencari industri alternatif pengganti minyak. Visa turis ini akan tersedia secara online dengan biaya 80 dolar AS atau setara dengan Rp 1,133 juta (kurs: Rp 14.167/dolar AS).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: