"Saya berjanji akan mundur sebelum pemilihan berikutnya dan memberikan jalan kepada kandidat lain," tegas Mahathir saat menggelar dialog di Council on Foreign Relations, yakni sebuah think tank di New York (Kamis, 26/9).
Mahathir tidak menjelaskan tanggal pasti kapan dia akan mundur. Namun dia mengatakan bahwa dia memiliki waktu paling tidak tiga tahun lagi.
Diketahui bahwa pemilihan umum Malaysia selanjutnya baru akan digelar pada tahun 2023.
"Jadi saya mungkin memiliki paling banyak tiga tahun (untuk mundur," sambungnya, seperti dimuat
Channel News Asia.
Mahathir yang kini berusia 94 tahun itu menjelaskan bahwa dia perlu menyelesaikan beberapa hal selama tiga tahun yang tersisa itu.
Untuk diketahui bahwa transisi kekuasaan telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan sejak dia kembali ke arena politik dan memimpin Pakatan Haparan (PH) untuk mengalahkan Barisan Nasional dalam pemilu tahun lalu.
Di bawah perjanjian PH, pemimpin Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim akan menggantikan Mahathir sebagai perdana menteri berikutnya. Anwar sendiri dibebaskan dari penjara dengan pengampunan kerajaan, beberapa hari setelah kemenangan bersejarah PH dalam pemilihan umum Mei 2018 lalu.
Dalam sejumlah kesempatan, Anwar kerap mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai baginya untuk mengambil alih kekuasaan dari Mahathir sebagai perdana menteri Malaysia setelah dua tahun pasca pemilu.
Sementara itu Mahathir, meski kerap menyebut dirinya sebagai perdana menteri sementara, tidak pernah mengatakan secara terbuka kapan transisi kekuasaan akan dilakukan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: