Bentrok dan gelombang protes tersebut terjadi saat China bersiap untuk menggelar perayaan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China yang akan dimulai pada Selasa (1/10).
China sendiri bersiap menggelar perayaan HUT ke-70, termasuk dengan parade militer besar-besaran.
Namun gelombang protes dan kerusuhan yang sedang berlangsung di Hong Kong mengancam akan menghancurkan perayaan itu.
Para pengunjuk rasa di pusat keuangan Hong Kong telah berjanji untuk meningkatkan gelombang protes jelang perayaan Hari Nasional China yang disebut oleh para pengunjuk rasa sebagai "Hari Duka".
Dikabarkan
Channel News Asia, dengan menggunakan forum online dan media sosial, para demonstran menyerukan demonstrasi "anti-totaliter" yang rencananya akan digelar bukan hanya di Hong Kong, tapi juga i sejumlah negara di dunia, termasuk Australia, Amerika Serikat, Taiwan dan sejumlah negara di Eropa serta Amerika Utara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: