"Hari ini, orang-orang telah memilih kami kembali," sorak Kurz kepada paraa pendukungnya seperti yang dilansir dari Al Jazeera.
Berdasarkan proyeksi yang dirilis oleh media ORF, partai konservatif Kurz naik 5,7 persen suara dibandingkan 2017 dengan 37,1 persen suara. Artinya, partai Kurz memimpin jauh di depan Partai Sosial Demokrat dengan suara 21,7 persen, Partai Kebebasan Sayap Kanan (FPO) 16,7 persen, Partai Hijau 14 persen, dan Partai Liberal 7,8 persen.
Pemilu yang diselenggarakan secara mendadak ini dilakukan setelah Kurz mengundurkan diri sebagai Kanselir pada Mei lalu karena kasus korupsi yang menimpa wakilnya, Heinz-Christian Strache dari FPO. Alhasil koalisi Kurz pun ikut runtuh.
Nama pria berusia 33 tahun ini semakin dipandang baik oleh publik karena dianggap bertanggung jawab meski tidak terkena kasus yang menjerat wakilnya tersebut. Bahkan sekitar 5 persen pemilih FPO beralih mendukung Kurz.
Meski angin kemenangan sudah menghampiri, namun Kurz belum mengumumkan dengan siapa ia akan bergabung untuk memerintah Austria. Pemimpin Partai Hijau mengatakan siap untuk masuk ke koalisi Kurz bila terjadi perombakan yang sebelumnya didominasi sayap kanan.
Sementara itu, pemimpin FPO mengatakan pihaknya dipastikan tidak akan masuk ke dalam koalisi. Bahkan, ia menambahkan,"Itu berarti kita sedang mempersiapkan oposisi. Sebuah partai perlu belajar dari kesalahan masa lalu dan membangun kembali dirinya sendiri."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: