Hal tersebut disampaikan oleh Dutabesar Korea Utara untuk PBB, Kim Song di depan Majelis Umum PBB, Senin (30/9).
"Itu tergantung pada AS. (Apakah negosiasi) akan menjadi peluang atau kesempatan untuk mempercepat krisis," ujar Kim seperti yang dilansir oleh Associated Press.
Lebih lanjut, Kim menyatakan AS dan Korea Selatan gagal menindaklanjuti janji KTT dengan mengatakan, situasi di Semenanjung Korea belum keluar dari lingkaran setan peningkatan ketegangan, yang sepenuhnya disebabkan oleh provokasi politik dan militer yang dilakukan oleh AS.
Pada Jumat (27/9), Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluh karena AS telah meningkatkan sanksi dan melanjutkan latihan militer AS-Korea Selatan yang sudah lama dikecam Korea Utara. Oleh karena itu, dalam pidatonya, Kim meminta Korea Selatan untuk berhenti melakukan kebijakan ketergantungan pada pasukan asing.
Sementara itu, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada pekan lalu, Presiden AS Donald Trump memuji pemerintahannya yang telah melakukan diplomasi berani dengan Korea Utara dan negara tersebut harus melakukan denuklirisasi.
Sedangkan pada kesempatan yang sama, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan kemungkinan pelucutan nuklir lebih cepat untuk menciptakan perdamaian di semenanjung.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: