“Indonesia dan Norwegia sebelumnya telah punya dialog HAM yang monumental dan sangat konstruktif bagi kedua negara. Ini ditingkatkan dengan kegiatan dialog lintas agama dan media. Isu HAM dan peningkatan kultur toleransi memang salah satu fokus kerja sama bilateral kedua negara,†jelas Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri yang bertindak sebagai Ketua Delegasi RI, Cecep Herawan dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (2/10).
Dialog diikuti oleh delegasi yang terdiri dari wakil pemerintah, pemuka agama, intelektual, dan pelaku media dari kedua negara. Bertindak sebagai tuan rumah adalah
Norwegian Centre for Human Rights sebagai bagian dari University of Oslo.
Dutabesar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis berharap, kegiatan dialog lintas agama dapat menjamin keberlangsungan masyarakat majemuk, baik dalam hal keberagamaan maupun kebangsaan.
"Pada akhirnya diharapkan dapat dicapai perdamaian abadi,†tutur Todung dalam sambutannya.
Di sisi lain, Dutabesar untuk isu Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Norwegia, Jostein Leiro menjelaskan, kesempatan berdialog memiliki peran penting dalam membangun pengertian dan menangkal prasangka-prasangka buruk satu sama lain.
Dalam forum ini tak hanya membahas isu yang berkembang di kedua negara, melainkan juga di tingkat global, seperti pengelolaan masyarakat majemuk, pencegahan berkembangnya intoleransi dan ekstremisme disertai kekerasan, kebebasan pers dan tanggung jawab media, serta penggunaan perangkat siber untuk penyebaran paham ekstrem, radikal, dan ujaran kebencian.
Pembicara dari Indonesia pada forum dialog tersebut antara lain utusan khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban, Prof. Syafiq Mughni; Pendeta Gomar Gultom dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia; Agus Sudibyo dari Dewan Pers Indonesia; Jati Savitri dari Media Group; dan Rudi Sukandar dari The Habibie Centre.
Sementara, pembicara dari Norwegia antara lain Gunar Stalsett dari Religions for Peace; Senaid Kobilicia dari Muslim Dialogue Network; Inggrid Rosendorf Joys dari Cooperation Council for Religion and Life Stance Communities; Bente Sandvig dari Norwegian Humanist Association; Shoaib Sultan dari Anti-Racist Centre; Gunnar Kagge dari Aftenposten/Norwegian Press Complaint Commission; Elisabeth Eide dari OsloMet; serta perwakilan dari Kementerian Keadilan dan Keamanan Publik, Kementerian Dalam Negeri dan Modernisasi, serta Kementerian Kebudayaan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: