Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jerman Dukung Israel, Iran: Pertimbangkan Kembali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 03 Oktober 2019, 10:43 WIB
Jerman Dukung Israel, Iran: Pertimbangkan Kembali
Hubungan Iran dan Jerman masih belum kunjung membaik/Net
rmol news logo Iran beri suara keras terhadap dukungan Jerman kepada Israel. Hal tersebut disampaikan Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Seyyed Mousavi, Rabu (2/10).

"Republik Islam Iran meyakini penurunan ketegangan di kawasan ini hanya mungkin terjadi melalui pertarungan serius semua pihak terhadap tindakan rezim zionis yang destruktif, intervensionis, dan tidak manusiawi," ujar Mousavi seperti yang dimuat oleh Iran Front Page.

Sebagai sebuah negara yang ingin memiliki peran untuk membangun perdamaian, kata Mousavi, Jerman harus mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap Israel dengan melihat realita di wilayah tersebut.

Dengan menghentikan dukungannya terhadap Israel yang telah menghancurkan Palestina, Lebanon, dan Suriah, maka Jerman akan mendapatkan peran yang efektif dan konstruktif untuk membangun stabilitas di kawasan.

Lebih lanjut, Mousavi kembali menegaskan bahwa Iran akan tetap berkomitmen terhadap kemanusiaan dan akan mendukung negara-negara tertindas seperti Palestina.

Pernyataan Mousavi ini muncul setelah Jerman menyatakan dukungannya untuk zionis Israel. Dalam sebuah pernyataan yang sama, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Jerman menyerukan agar Iran tetap berkomitmen untuk mempertahankan hubungan damai dengan negara-negara di kawasan dan mengambil langkah-langkah praktis untuk meredakan ketegangan.

Diketahui, hubungan Iran dan negara-negara Uni Eropa (UE), termasuk Jerman, mulai runtuh ketika UE tidak bisa mencapai komitmennya untuk membantu Iran. Terutama setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir.

Hubungan dengan Jerman semakin parah ketika Iran dituding ikut bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA