Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sama-sama Berada Di Pakistan, Utusan AS Dan Taliban Bertemu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 04 Oktober 2019, 16:08 WIB
Sama-sama Berada Di Pakistan, Utusan AS Dan Taliban Bertemu
Zhalmay Khalilzad bersama Taliban/Net
rmol news logo Taliban kembali bertemu dengan perwakilan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan, Zalmay Khalilzad. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang dirancang dan dipersiapkan dengan formal, pertemuan kali ini bersifat "kebetulan" di sela-sela kunjungan kedua belah pihak ke Pakistan, Kamis (3/10).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Informasi bertemunya delegasi Taliban dan perwakilan AS disampaikan oleh dua orang sumber pejabat pemerintah Pakistan yang menolak untuk disebutkan namanya. Keduanya menyampaikan informasi tersebut kepada Reuters yang kemudian dilansir kembali oleh Yeni Safak.

"Para pejabat Taliban mengadakan pertemuan dengan Zalmay Khalilzad. Yang bisa saya katakan adalah bahwa Pakistan memainkan peran besar di dalamnya untuk meyakinkan mereka betapa pentingnya proses perdamaian," kata seorang pejabat senior Pakistan yang dikonfirmasi oleh seorang pejabat lainnya.

Kedua sumber mengatakan pertemuan berlangsung selama lebih dari satu jam dan tidak melibatkan perundingan formal. Meski demikian, pertemuan memang dimaksudkan untuk membangun kembali kepercayaan di antara kedua belah pihak.

Diketahui, pertemuan ini adalah pertemuan pertama sejak Presiden AS, Donald Trump menghentikan dialog damai dengan Taliban pada bulan lalu.

Delegasi Taliban yang dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar mengunjungi Pakistan sebagai salah satu negara turnya selain Rusia, China, dan Iran. Sementara Khalilzad melakukan kunjungan ke Pakistan untuk membahas pembicaraan damai dengan Taliban.

Sebelumnya, ketika ditanya perihal kemungkinan adanya pertemuan antara petinggi Taliban dengan Khalilzad, Jurubicara Taliban yang berbasis di Doha, Suhail Shaheen mengatakan, "Mengapa tidak? Itu tergantung Amerika".rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA