"Keselamatan publik di Hong Kong telah terancam dengan ketertiban umum yang semakin didorong ke ambang situasi yang sangat berbahaya," ujar pemerintah, Senin (7/10), Channel News Asia.
Unjuk rasa akhir pekan kemarin tidak hanya menjadi mimpi buruk, tapi juga momok nomor satu bagi warga Hong Kong. Pasalnya, bentrokan pada Sabtu (5/10) dan Minggu (6/10) membuat puluhan pengunjuk rasa ditangkap.
Sebelumnya, polisi telah menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang melempari bom molotov dan merusak fasilitas publik, terutama yang terkait dengan China.
Hari ini, Senin (6/10), operator MTR Corp mengatakan sebagian besar stasiun seperti stasiun Admiralty dan Wan Chai yang dikenal sibuk terpaksa ditutup sementara karena kerusakan yang serius.
Unjuk rasa akhir pekan dilakukan sebagai aksi protes atas diberlakukannya undang-undang darurat yang melarang penggunaan masker wajah pada Jumat lalu (4/10). Siapa pun yang melanggar nantinya akan dikenai hukuman maksimal satu tahun penjara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: