Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Standar Keamanan Pangan Inggris Berpotensi Melemah Pasca Brexit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 08 Oktober 2019, 00:35 WIB
Standar Keamanan Pangan Inggris Berpotensi Melemah Pasca Brexit
Ilustrasi/Net
rmol news logo Inggris akan berpotensi melemahkan standar keamanan pangan pasca Brexit.

Begitu bunyi dokumen pemerintah Inggris yang bocor awal pekan ini.

Dikabarkan Russia Today, ada peringatan bahwa Inggris akan berpotensi melonggarkan standar makanan dan lingkungan demi mencapai kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat pasca Brexit.

Hal itu berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"(Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan, atau Defra) akan datang di bawah tekanan signifikan dari (Departemen Perdagangan Internasional) untuk mengakomodasi permintaan Amerika Serikat," begitu bunyi dokumen yang bocor tersebut, seperti dikutip oleh Unearthed, lengan investigasi kelompok lingkungan Greenpeace.

Dokumen internal itu menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan mendorong otoritas Inggris untuk menurunkan standar sanitasi dan fitosanitasi (SPS) jika ingin terus berdagang dengan Amerika Serikat setelah keluar dari Uni Eropa.
Secara khusus, Inggris mungkin terpaksa melonggarkan langkah-langkah yang mengatur kesejahteraan hewan dan tingkat residu pestisida untuk memungkinkan impor lebih lanjut oleh perusahaan pertanian Amerika.

"Setiap gerakan signifikan dapat memiliki implikasi untuk (perjanjian perdagangan bebas) kami yang lain atau pengaturan ekspor, yang didasarkan pada standar (SPS) yang ada," sambung dokumen itu.

Dokumen yang sama juga menyatakan bahwa mengalah pada tuntutan Amerika Serikat dapat sangat membatasi kemampuan Inggris untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa.

"Kekhawatiran Uni Eropa tentang risiko barang-barang yang tidak memenuhi persyaratan memasuki wilayahnya akan meningkat jika Inggris menyetujui permintaan Amerika Serikat pada ayam yang dicuci dengan klorin (dan) sapi yang diberi makan hormon," kata dokumen yang sama.

Hal tersebut akan menyebabkan produksi Inggris dalam waktu dekat kehilangan kepercayaannya, serta membahayakan kesehatan bangsa.

"Melemahnya rezim SPS kami untuk mengakomodasi satu mitra dagang dapat merusak kemampuan kita untuk memelihara kesehatan hewan, tanaman, dan masyarakat Inggris secara tidak dapat diperbaiki, dan mengurangi kepercayaan terhadap ekspor kita," bunyi laporan tersebut.

Namun tidak ada tanggapan atau konfirmasi soal dokumen bocor tersebut.

Seorang jurubicara Defra mengatakan bahwa pihaknya tidak mengomentari dokumen yang bocor. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA