Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peluncuran Rudalnya Dinilai Berbahaya, Korut Kecam Pertemuan DK PBB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 08 Oktober 2019, 17:04 WIB
Peluncuran Rudalnya Dinilai Berbahaya, Korut Kecam Pertemuan DK PBB
Korut kecam rencana pertemuan DK PBB/Net
rmol news logo Korea Utara mengecam agenda pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Senin (7/10). Pasalnya, dalam agenda tersebut, PBB menyebut peluncuran rudal kapal selam (SLBM) yang dilakukan Korut dinilai berbahaya dan bukan untuk mempertahankan diri.

"Amerika Serikat dan para pengikutnya harus ingat, jika mereka mengangkat masalah langkah-langkah pertahanan diri kami di DK PBB, itu akan semakin meningkatkan keinginan kami untuk mempertahankan kedaulatan," tegas Duta Besar Korut untuk PBB, Kim Song, dikutip dari Associated Press.

DK PBB sendiri dijadwalkan melakukan pertemuan tertutup pada Selasa (8/10) atas permintaan Inggris, Prancis, dan Jerman. Namun, Kim Song mengatakan justru Amerika Serikat yang berada di belakang gerakan ketiga negara tersebut.

Oleh karenanya, Kim Song mengatakan ketiga negara Eropa itu harus secara serius mempertimbangkan masalah ini. Karena Korut tidak akan mentolerir upaya berbahaya apa pun dan tidak akan duduk diam.

Lebih lanjut, Kim menyebut pertemuan DK PBB adalah rencana berbahaya bagi kedaulatan Korut. Kim mengungkapkan Korut tidak mengakui pertemuan tersebut dan tidak akan hadir.

Kim menuturkan, uji coba rudal tipe baru SLBM Pukguksong-3 di perairan Teluk Wonsan pada Kamis lalu (3/10) adalah bentuk langkah pertahanan diri dan tidak berpengaruh pada keamanan negara-negara tetangga.

Sementara itu diketahui, kelanjutan pembicaraan denuklirisasi antara Korut dan AS di Stockholm pada Sabtu (5/10) kembali menemui jalan buntu. Ketua Delegasi Korut, Kim Myong Gil menggambarkan pembicaraan dengan delegasi AS Stephen Biegun "sangat buruk dan memuakkan", karena AS tidak memberikan inisiatif baru. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA