Apple dianggap berperan dengan cara mendaftarkan sebuah aplikasi di
App Store yang dapat melacak pergerakan polisi di Hong Kong.
Aplikasi itu adalah
HKmap.live, yang memetakan lokasi polisi dan demonstran anti-pemerintah di Hong Kong. Menurut sebuah sumber pengembang anonim dikutip dalam
South China Morning Post, aplikasi itu disetujui oleh Apple pada 4 Oktober dan dirilis di
App Store sehari kemudian.
Aplikasi ini menampilkan
hotspot di peta kota yang terus diperbarui saat pengguna melaporkan insiden, sehingga memungkinkan pengunjuk rasa untuk menghindari polisi.
Hal itu menuai kecaman dari corong media Partai Komunis China,
People's Daily"Mengizinkan aplikasi 'beracun' untuk berkembang adalah pengkhianatan perasaan orang-orang China," begitu bunyi komentar di microblog resmi
People's Daily pada Rabu (9/10).
The Guardian memuat,
HKmap.live merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh di bawah kategori perjalanan di iOS App Store untuk Hong Kong.
Tanpa secara spesifik menyebutkan nama aplikasi tersebut, komentar
People's Daily mengatakan bahwa aplikasi "beracun" tersebut mengizinkan perusuh Hong Kong secara terbuka melakukan kejahatan sambil secara terbuka melarikan diri dari penangkapan.
Dalam komentar yang sama disebutkan juga bahwa persetujuan Apple terhadap aplikasi itu membuatnya menjadi "kaki tangan" dalam gelombang protes di Hong Kong.
"(Karena) secara terang-terangan melindungi dan mendukung para perusuh," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: