Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengunjuk Rasa Ekuador Sandera 8 Personel Polisi, Lalu Diarak Naik Panggung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 11 Oktober 2019, 12:08 WIB
Pengunjuk Rasa Ekuador Sandera 8 Personel Polisi, Lalu Diarak Naik Panggung
Delapan polisi yang disandera pengunjuk rasa/Net
rmol news logo Delapan orang personel polisi yang di antaranya tujuh pria dan seorang wanita disandera oleh para pengunjuk rasa di Quito, Ekuador, Kamis (10/10).

Seperti dilansir dari BBC, di hadapan ribuan orang demonstran, kedelapan polisi itu diarak untuk naik ke atas panggung. Setelah di atas panggung, mereka dipaksa melepas helm, rompi anti peluru, dan sepatu bot.

Polisi-polisi tersebut terlihat sangat khawatir dan takut mengingat para pengunjuk rasa selalu menganggap polisi melakukan tindakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi. Seorang polisi wanita juga menjatuhkan air mata setelah aksi sandera tersebut selesai.

Unjuk rasa lebih dari sepekan di Ekuador khususnya di Ibukota Quito pecah sejak Presiden Lenin Moreno menarik subsidi bahan bakar minyak (BBM) karena negara sudah tidak bisa lagi memenuhi biaya tersebut.

Sementara itu, pemerintah telah setuju untuk memotong pengeluaran publik sebagai bagian dari kesepakatan pinjaman yang disepakati dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan Maret, yang memungkinkan Ekuador untuk meminjam 4,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 59 triliun.

Unjuk rasa yang diwarnai oleh kekerasan dan tuntutan pengunduran diri Moreno kemudian membuat Presiden memberlakukan keadaan darurat nasional dan pemindahan pemerintahan ke kota pesisir, Guayaquil.

Meski demikian, unjuk rasa semakin tidak terkendali. Dalam beberapa hari terakhir, pengunjuk rasa menyerbu gedung-gedung, menjarah, hingga bentrok dengan pasukan keamanan yang direspons dengan tembakan gas air mata.

Sebagai informasi, Ekuador sendiri telah tiga kali berganti Presiden akibat unjuk rasa dalam beberapa dekade terakhir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA