Dilansir
Channel News Asia, Senator AS Rick Scott dari Partai Republikan menulis surat kepada pemilik NonLeathal Technologies, Kamis (10/10). Isi surat tersebut Scott bagikan di akun Twitter pribadinya.
Dalam suratnya, Scott mengatakan penjualan peralatan anti huru-hara ke Hong Kong sama saja dengan mendukung China untuk membahayakan warga sipil dan pengunjuk rasa. Scott kemudian mendesak perusahaan tersebut untuk menempatkan hak asasi manusia di atas keuntungan.
Di akhir surat, Scott meminta bertemu dengan Presiden NonLethal Technologies, Scott Oberdick untuk membahas lebih lanjut perihal keprihatinannya terhadap unjuk rasa Hong Kong.
Namun kepada
Reuters, Jumat (11/10), Oberdick mengaku belum melihat surat yang dilayangkan Scott. Ia juga bungkam saat ditanya soal penjualan gas air mata ke Hong Kong.
Langkah ini tidak hanya dilakukan oleh Scott. Pada bulan Juli, senator asal Partai Republikan, Ted Cruz telah mengusulkan agar pemerintah melarang ekspor gas air mata ke Hong Kong selama unjuk rasa masih berlangsung.
Sementara pada Agustus lalu, senator asal Republikan lainnya, Chris Smith dan senator asal Partai Demokrat, James McGovern menulis surat kepada Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo dan Menteri Perdagangan, Wilber Ross untuk menunda penjualan peralatan anti huru-hara kepada kepolisian Hong Kong.
NonLethal Technologies adalah perusahaan yang mengekspor berbagai macam peralatan anti huru-hara, termasuk gas air mata ke berbagai negara, salah satunya Hong Kong. Terlihat dalam cap tabung gas air mata yang digunakan oleh para polisi Hong Kong.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: