Puluhan ribu tim penyelamat dan tentara bekerja mulai subuh hari ini (Senin, 14/10) untuk menjangkau orang-orang yang terjebak tanah longsor dan banjir di sejumlah wilayah di Jepang.
Lebih dari 100.000 tim penyelamat, termasuk 31.000 tentara bekerja mengais puing-puing pada Minggu malam (13/10) hingga Senin (14/10) untuk menjangkau orang-orang yang kemungkinan terperangkap di bawah reruntuhan setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor dan banjir.
"Pemerintah akan melakukan yang terbaik," kata Perdana Menteri Shinzo Abe (Minggu, 13/10), seperti dimuat
BBC.
Dia juga berjanji akan mengerahkan lebih banyak pasukan jika diperlukan.
Pemerintah menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa 14 orang, dengan 11 orang hilang, tetapi media setempat mengatakan setidaknya 35 orang telah tewas, dan sedikitnya 11 orang masih belum diketahui keberadaannya.
Topan memngakibatkan sejumlah sungai meluap hingga ke tepian mereka di dekat beberapa lokasi, termasuk Nagano di Jepang tengah. Air yang meluap dari sungai Chikuma mengalir ke lingkungan perumahan, membanjiri rumah-rumah hingga ke lantai dua.
Helikopter-helikopter militer dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengevakuasi orang-orang yang selamat dari atap dan balkon di beberapa lokasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: