Dimuat
Associated Press, pihak berwenang telah memasang iklan surat kabar untuk mengumumkan kembalinya jaringan telepon seluler di Kashmir. Meski demikian, 2 juta koneksi seluler prabayar dan layanan internet masih tetap dilarang.
Selain itu, iklan satu halaman di koran harian
Greater Kashmir pada Jumat (11/10) juga mendesak agar warga kembali membuka toko dan anak-anak kembali bersekolah.
Pekan lalu, pihak berwenang juga membebaskan tiga politisi Kashmir yang ditahan di rumah dan ditahan di penjara.
Merespons hal ini warga tampak lega namun masih tetap geram dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
"Apapun yang dilakukan India di Kashmir, itu didorong untuk mengonsolidasikan posisinya. Mereka menghentikan telepon dan layanan internet untuk menghentikan kami dari protes. Sekarang mereka memulihkan layanan ini untuk melayani wisatawan dan agar Kashmir terlihat normal," ujar seorang guru, Ali Mohammad.
Senada dengan Ali, pendapat sarkas juga disampaikan oleh seorang mahasiswa di Kashmir.
“Terima kasih, India. Anda akhirnya memutuskan untuk mengembalikan sebagian hak digital kami," ujar seorang mahasiswa, Sameer Ahmad.
"Kapan anda akan mengembalikan hak politik kami?†sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: