Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Layanan Telepon Pulih, Warga: Pemerintah Cuma Ingin Kashmir Terlihat Normal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 14 Oktober 2019, 18:33 WIB
Layanan Telepon Pulih, Warga: Pemerintah Cuma Ingin Kashmir Terlihat Normal
Kondisi Kashmir/Net
rmol news logo Dua bulan setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan penarikan otonomi khusus Kashmir, layanan telepon seluler pascabayar akhirnya dipulihkan pada hari ini, Senin (14/10).

Dimuat Associated Press, pihak berwenang telah memasang iklan surat kabar untuk mengumumkan kembalinya jaringan telepon seluler di Kashmir. Meski demikian, 2 juta koneksi seluler prabayar dan layanan internet masih tetap dilarang.

Selain itu, iklan satu halaman di koran harian Greater Kashmir pada Jumat (11/10) juga mendesak agar warga kembali membuka toko dan anak-anak kembali bersekolah.

Pekan lalu, pihak berwenang juga membebaskan tiga politisi Kashmir yang ditahan di rumah dan ditahan di penjara.

Merespons hal ini warga tampak lega namun masih tetap geram dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Apapun yang dilakukan India di Kashmir, itu didorong untuk mengonsolidasikan posisinya. Mereka menghentikan telepon dan layanan internet untuk menghentikan kami dari protes. Sekarang mereka memulihkan layanan ini untuk melayani wisatawan dan agar Kashmir terlihat normal," ujar seorang guru, Ali Mohammad.

Senada dengan Ali, pendapat sarkas juga disampaikan oleh seorang mahasiswa di Kashmir.

“Terima kasih, India. Anda akhirnya memutuskan untuk mengembalikan sebagian hak digital kami," ujar seorang mahasiswa, Sameer Ahmad.

"Kapan anda akan mengembalikan hak politik kami?” sambungnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA