"Insiden itu mengakibatkan cedera seorang perwira, enam anggota pusat pelatihan, empat polisi federal, dan satu orang anggota pasukan sigap," ujar Maan seperti dimuat
Kurdistan 24.
Lebih lanjut Maan menjelaskan, saat ini pemerintah tengah melakukan penyelidikan ledakan yang terjadi di kamp logistik pusat pelatihan Peledak Ordonansi (EOD) di barat daya Baghdad. Namun hingga kini penyebab ledakan belum diketahui.
Sementara itu,
Xinhua yang mendapatkan informasi dari sumber anonim mengungkapkan, ledakan terjadi di sebuah depot logistik untuk kelompok milisi yang didominasi Syiah, Brigade Hashs al-Shaabi yang didukung Iran di Irak.
Pada 20 Agustus, serangkaian ledakan juga menghantam depot senjata al-Shaabi di dekat pangkalan udara Balad yang menampung para pelatih Amerika dan koalisi.
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, awan hitam membumbung tinggi dari lokasi kejadian, sementara api masih belum padam. Seorang saksi mata melaporkan adanya roket yang terbang ke arah lain dengan beberapa pendaratan di pangkalan udara Balad.
Akibatnya, Perdana Menteri Irak, Adil Abdul Mahdi mengeluarkan serangkaian keputusan, termasuk memindahkan semua fasilitas penyimpanan persenjataan ke luar kota dan memperketat langkah-langkah keamanan di wilayah udara negara tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: