Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tragedi "Super" Topan Hagibis Jepang, Beberapa Orang Ditolak Masuk Penampungan

Rabu, 16 Oktober 2019, 03:12 WIB
Tragedi "Super" Topan Hagibis Jepang, Beberapa Orang Ditolak Masuk Penampungan
Keadaan paska Topan Hagibis/GettyImages
rmol news logo Angin Topan Hagibis, hujan lebat dan angin dengan kecepatan 225km/h di Jepang pada Sabtu (13/10) lalu mengakibatkan korban tewas sebanyak 66 orang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dibalik insiden memilukan itu, ada kejadian yang menjadi perdebatan publik di Jepang. Dua orang lanjut usia tidak bisa menuju penampungan  karena tidak memiliki alamat.

Dilansir dari BBC, permasalahan ini menimbukan perdebatan besar di Jepang, banyak orang yang tidak simpati terhadap aparat.

Paska kejadian Angin Topan Hagibis, dua lelaki tua yang berusia 64 tahun itu mengunjungi sekolah yang menjadi pusat penampungan dan evakuasi. Sekolah tersebut terletak di Taito, dekat Tokyo dan termasuk Sanya di dalamnya. Secara sejarah, wilayah itu merupakan rumah bagi parah buruh. Saat ini menjadi tempat orang-orang yang tidak memiliki rumah akibat bencana topan dan banjir.

Menurut salah satu pejabat yang berbicara dengan Asahi Shimbun, dua lelaki itu diminta untuk menulis nama dan alamat. Dua lelaki itu mengatakan tidak memiliki alamat, dan beranjak pergi.

Di sisi lain, dua lelaki itu mengatakan “Saya memberi tahu mereka kalu saya punya alamat di Hokkaido (bagian utara Jepang, ribuan mil dari Tokyo), dan saya tidak diijinkan masuk ke penampungan,” kata Kakek tua itu.

Mereka mengatakan daripada menghabiskan waktu di bawah payung dan di belakang gedung, mereka ingin petugas membiarkan para petugas masuk ke dalam tenda evakuasi.

Kejadian ini terjadi berulang tidak hanya kepada dua lelaki tersebut.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe diminta pendapat tentang masalah ini di parlemen. Dia menegaskan siapapun yang menjadi korban Topan Hagibis boleh datang di tempat evakuasi.

“Pusat evakuasi harus membolehkan siapapun yang dating untuk di evakuasi,” tandas Abe.

“Kami akan melihat perkembangannya, dan mengambil langkah yang tepat,” tambah Abe.rmol news logo articleAhda Sabila

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA