Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mengagumkan, Atlet Indonesia Sabet Emas Dan Pecahkan Rekor Dunia Di Korea Utara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 25 Oktober 2019, 00:21 WIB
Mengagumkan, Atlet Indonesia Sabet Emas Dan Pecahkan Rekor Dunia Di Korea Utara
Duta Besar Berlian Napitupulu dan Ibu Elisabeth Napitupulu bersama Tim Angkat Besi Indonesia/Ist
rmol news logo Tujuh medali emas, dua belas perak, dan tiga perunggu berhasil disumbangkan atlet Indonesia pada kejuaraan 2019 Asian Youth and Junior Weightlifting Championships di Pyongyang, Korea Utara, pada 19-27 Oktober 2019.

Kejuaraan ini merupakan bagian dari kualifikasi Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang yang diikuti oleh 16 negara, termasuk China Taipei

”Tidak hanya sumbangkan medali, atlet Indonesia juga memecahkan sejumlah rekor angkat besi Asia dan dunia untuk kategori youth dan junior," tutur Duta Besar RI untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu kepada redaksi, Kamis (24/10).

Dia adalah Muhammad Faathir, atlet berusia 16 tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur yang memperoleh tiga medali emas untuk kelas 61 kg kategori youth dengan angkatan snatch 119 kg, clean and jerk 153 kg, dan total angkatan 272 kg.

Dengan capaian tersebut, ia berhasil memecahkan tiga rekor Asia untuk snatch, clean and jerk, dan total angkatan, serta dua rekor dunia untuk clean and jerk dan total angkatan.

Hal lain yang membanggakan adalah pemecahan tiga rekor dunia dan Asia yang dipecahkan oleh atlet putri Indonesia, Windy Cantika Aisah yang berusia 17 tahun asal Bandung, Jawa Barat.

Windy memecahkan tiga rekor dunia dan tiga rekor Asia untuk kelas 49 kg kategori youth. Tiga rekor dunia diperoleh untuk angkatan snatch 84 kg, clean and jerk 102 kg, dan total angkatan 186 kg. Dengan pemecahan rekor tersebut, Windy Cantika Aisah dikalungi satu medali emas dan dua medali perak.

Sementara atlet putra Indonesia kelas 73 kg kategori junior, Rahmat Erwin Abdullah asal Makassar, Sulawesi Selatan, sukses menyumbangkan tiga medali emas untuk angkatan snatch 147 kg, clean and jerk 179 kg, dan total angkatan 326 kg. Hasil tersebut membawa Rahmat Erwin Abdullah sebagai pemecah tiga rekor Asia.

"Capaian lifter kita memang luar biasa dan sangat membanggakan. Saya terharu menyaksikan lagu Indonesia Raya berkumandang dan Bendera Merah Putih berkibar di Korea Utara. Saya sampai dua kali diberikan kesempatan naik ke panggung untuk mengalungkan medali kepada lifter kita dan pemenang dari negara lain," jelasnya yang menyaksikan langsung Tim Indonesia berjuang pada kejuaraan ini dari hari pertama.

Baginya, prestasi tersebut membuat bangga seluruh rakyat Indonesia. Secara pribadi, Berlian merasa salut dengan semangat dan prestasi atlet muda Tanah Air yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Terlebih, jelasnya, lawan-lawannya begitu berat, termasuk atlet-atlet tuan rumah yang terkenal cukup kuat di bidang angkat besi.

"Saya menyaksikan sendiri bagaimana semangat para atlet kita berjuang keras memberikan yang terbaik demi Merah Putih Indonesia," imbuhnya.

Indonesia mengikutsertakan enam atlet putra dan lima atlet putri untuk bertanding di berbagai kelas, mulai dari 49 kg hingga 73 kg. Di samping perolehan emas dan pemecahan rekor dunia dan Asia, atlet putra dan putri Indonesia lainnya juga menyumbangkan medali perak dan perunggu.

Perolehan medali tersebut dari Muhammad Halim Setiawan dengan dua perak, Rizky Juniansyah dengan tiga perak, Mohammad Yasin dengan satu perak dan satu perunggu, Juliana Klarisa dengan tiga perak, dan Putri Aulia Andriani dengan satu perak dan dua perunggu.

Dalam kesempatan ini, Dubes Berlian juga mengudang tim Indonesia mulai dari atlet hingga pelatih dan jajarannya makan malam di Wisma Duta, Pyongyang, Korea Utara. Tim Indonesia diketuai oleh Sonny Kasiran, Manajer PB PABBSI.

"Capaian luar biasa ini membuat kita optimis dengan masa depan cabang olah raga angkat besi Indonesia. Dari delapan kelas pertandingan, Indonesia naik podium di enam kelas pertandingan. Dengan prestasi ini, saya yakin akan lahir penerus Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni lainnya bagi Indonesia," tutup Dubes Berlian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA