Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS Kirim Pasukan Ke Ladang Minyak Suriah, Rusia: Seperti Bandit Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 27 Oktober 2019, 07:02 WIB
AS Kirim Pasukan Ke Ladang Minyak Suriah, Rusia: Seperti Bandit Internasional
Pasukan Amerika Serikat/Net
rmol news logo Rusia menunjuk hidung Amerika Serikat atas keputusannya untuk mengirim kendaraan lapis baja dan pasukan ke wilayah Suriah timur dengan dalih untuk melindungi ladang minyak.

Menyeri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper, mengatakan langkah itu bertujuan untuk menjaga ladang minyak dari kemungkinan jatuh ke tangan kelompok militan ISIS.

Konvoi Amerika Serikat yang dikerahkan melaju ke selatan kota Qamishli di timur laut Suriah, dab kemungkinan menuju daerah kaya minyak Deir el-Zour di mana terdapat ladang minyak, atau mungkin ke pangkalan lain di dekatnya.

Pasukan pemerintah Suriah sendiri belum menginjakkan kaki di Suriah timur laut sejak tahun 2012, ketika pemerintah menarik diri untuk fokus pada perang di tempat lain di Suriah.

Sejak saat itu, pasukan Kurdi mengambil kendali daerah itu dan bersekutu dengan Amerika Serikat untuk memerangi gerilyawan ISIS.

Tetapi setelah Trump memerintahkan pasukannya untuk mundur dari daerah yang dikuasai Kurdi awal Oktober kemarin, Turki mengirim pasukan ke wilayah tersebut untuk memberantas kelompok Kurdi yang mereka anggap sebagai teroris.

Namun Rusia kemudian ikut turun tangan dan membuat Kesepakatan terpisah dengan Turki untuk mempercepat penyebaran pasukan pemerintah Suriah.

Namun kini Rusia mengkritisi langkah Amerika Serikat yang mempertahankan pasukan di Suriah.

"Apa yang dilakukan Washington sekarang, perebutan dan penguasaan ladang minyak di Suriah timur di bawah kendali bersenjatanya, adalah, secara sederhana, bandit negara internasional," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

"Semua simpanan hidrokarbon dan mineral lainnya yang terletak di wilayah Suriah bukan milik teroris (ISIS), dan bahkan lebih sedikit dari pembela Amerika dari teroris ISIS, tetapi secara eksklusif ke Republik Arab Suriah," jelasnya.

"Penyebab sebenarnya dari tindakan ilegal oleh Amerika Serikat di Suriah ini terletak jauh dari cita-cita yang telah dicanangkan Washington dan dari slogan-slogan memerangi terorisme," tegas Konashenkov seperti dimuat The Guardian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA