Presiden Sebastian Pinera mengumumkan hal tersebut pada hari Rabu (30/10) dan mengatakan bahwa hal tersebut sangat menyakitkan.
"Ini merupakan keputusan yang sangat sulit, keputusan yang menyebabkan kami sangat kesakitan, karena kami sepenuhnya memahami pentingnya APEC dan COP25 untuk Chili dan bagi dunia," kata Pinera dalam pernyataan singkat dari istana La Moneda di Santiago.
Meski begitu, akal sehat harus tetap digunakan di tengah kekacauan.
"Ketika seorang ayah memiliki masalah, dia harus selalu memprioritaskan keluarganya di atas pilihan lain. Hal yang sama berlaku untuk seorang presiden, dia harus selalu mengutamakan rekan senegaranya sendiri, di atas pertimbangan lainnya," tambahnya, seperti dimuat
Channel News Asia.
KTT APEC sendiri menjadi sorota karea Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk mengunci perjanjian "fase satu" di tengah perang dagang.
Namun, setelah lebih dari 10 hari protes terjadi di jalanan ibukota Chile, Santiago, Pinera mengatakan negara Amerika Selatan itu tidak dalam posisi untuk menjadi tuan rumah KTT APEC atau konvensi iklim 2-13 Desember.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: