Kabar tersebut berhembur dari sejumlah sumber, tidak lama setelah setelah Presiden Chile Sebastian Pinera mengatakan bahwa negaranya mengundurkan diri sebagai tuan rumah KTT yang dijadwalkan akan digelar antara tanggal 2 hingga 13 Desember mendatang.
Hal itu dikarenakan negaranya saat ini sedang diwarnai kerusuhan jalanan yang semakin meluas.
Dia menjelaskan bahwa Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah KTT di Spanyol.
"Saya harap tawaran dermawan dari presiden Spanyol ini merupakan solusi," kata Pinera.
"Kami telah membagikan informasi ini dengan otoritas terkemuka di PBB," sambungnya, seperti dikabarkan
Reuters.
Sementara itu,pemerintah Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Kamis (31/10) bahwa Sanchez siap untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah KTT di Madrid.
Namun keputusan resmi untuk menjadi tuan rumah KTT di Madrid akan diambil awal pekan depan.
KTT yang disebut dengan Konferensi Para Pihak (COP) adalah pertemuan formal para pihak pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). KTT ini digelar dengan tujuan untuk menyempurnakan rincian implementasi pakta iklim Perjanjian Paris di tengah seruan untuk tindakan segera dari kelompok lingkungan dan pengunjuk rasa iklim.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: