Sembari mengibarkan bendera Irak, para pengunjuk rasa merangsek masuk ke kantor konsulat Iran pada Minggu malam (3/11). Sementara beberapa orang memanjat tembok, sebagian dari "Karbala merdeka, Iran Keluar!".
Aksi tersebut merupakan bentuk pengunjuk rasa atas campur tangan Iran dalam politik dalam negeri Irak.
Dalam insiden tersebut, aparat keamanan menembakkan peluru ke udara sebagai sinyal untuk membubarkan kerumunan pengunjuk rasa. Namun, aksi tersebut dibalas dengan dibakarnya ban di sekitar gedung konsulat yang membuat suasana semakin tidak kondusif.
Ketika para demonstran mulai membeludak, aparat keamanan mulai melakukan tembakan dengan keras dan mulai menembakan gas air mata.
Seorang demonstran yang memakai topeng medis untuk melindungi dirinya dari gas air mata berkata kepada kantor berita AFP, "Mereka tidak menembaki udara, mereka berniat untuk membunuh, bukan membubarkan."
Seperti yang dikabarkan Al Jazeera pada Senin (4/11), Direktur Observatium Irak untuk HAM, Mustafa Saadoon mengatakan tiga pengunjuk rasa telah tewas dalam insien tersebut. Hal inipun dikonfirmasi oleh pihak keamanan dan medis.
Ahda Sabila
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: