Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Mau Bangun Kereta Gantung Di Yerusalem, Warga Palestina Geram

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 08 November 2019, 08:30 WIB
Israel Mau Bangun Kereta Gantung Di Yerusalem, Warga Palestina Geram
Yerusalem/Net
rmol news logo Pemerintah Israel baru-baru ini mengemukakan rencana untuk mengoperasikan kereta gantung di Yerusalem yang membentang hingga ke tembok Kota Tua.

Rencana tersebut membuat geram warga Palestina.

Kereta gantung yang diusulkan rencananya akan membawa sekitar 3.000 pelancong setiap jamnya dari bagian barat Yerusalem ke Kota Tua di bagian timur yang akan menempuh waktu sekitar empat menit.

Rencana itu bergerak maju minggu ini ketika komite khusus yang dipimpin oleh menteri keuangan Israel memberikan lampu hijau atas rencana tersebut.

Pemerintah Israel sendiri mengatakan bahwa rencana itu akan menelan anggaran sekitar 220 juta shekel atau setara dengan 63 juta dolar AS.

Diperkirakan, rencana tersebut akan meringankan lalu lintas yang padat ke daerah yang memiliki banyak situs agama Kristen, Muslim dan Yahudi tersebut.

"Ini adalah proyek strategis untuk mempromosikan pariwisata ke Kota Tua Yerusalem," kata Menteri Warisan Budaya Israel, Zeev Elkin, seperti dimuat Reuters.

Selain itu, para pejabat Israel mengatakan bahwa rencana itu juga akan melayani warga Palestina di kota tersebut.

Namun, rencana itu dipandang lain oleh warga Palestina. Banyak yang menilai bahwa rute yang direncanakan itu akan membuat kereta gantung beroperasi hanya beberapa meter di atas rumah warga Palestina di Yerusalem Timur.

Hal itu juga berpotensi memicu gesekan atas masa depan kota yang merupakan jantung konflik Israel dan Palestina.

Hanan Ashrawi, seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyebut rencana itu ilegal.

"Proyek kereta gantung Israel adalah pelanggaran terhadap karakter budaya, sejarah, spiritual, geografis dan demografis Yerusalem," kata Ashrawi melalui Twitter. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA