Tepatnya Senin (11/11), pemerintah negara bagian memberlakukan keadaan darurat setelah api melahap 150 rumah dan menewaskan 3 orang selama akhir pekan kemarin.
"Semua orang harus waspada di mana pun anda berada dan semua orang harus menganggap kondisi yang terburuk," ujar Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian seperti yang dimuat
Reuters.
Keadaan darurat itu membuat pemerintah mengevakuasi warga, menutup jalan, dan menutup utilitas selama sepekan ke depan. Tujuannya, untuk membantu para pemadam kebakaran agar lebih mudah mengendalikan api dan melindungi warga dikarenakan akan adanya kebakaran yang lebih parah.
Pasalnya, kemungkinan suhu di Sydney akan melonjak pada Selasa (12/11) hingga lebih dari 34 derajat Celcius yang dibarengi oleh angin kencang dan kering. Dikhawatirkan kondisi ini akan memperbesar api.
"Besok adalah tentang melindungi kehidupan, properti, dan memastikan semua orang seaman mungkin," ujar Berejiklian.
Sementara itu, Komisaris Layanan Kebakaran Pedesaan NSW (RFS) Shane Fitzsimmons mengatakan 400 petugas pemadam dan 50 truk tambahan akan dikerahkan untuk menangani 18 titik kebakaran.
Kondisi panas dan berangin pada pekan lalu membuat lahan yang sudah kering mudah terbakar. Api kemudian merembet ke pemukiman warga. Padahal, musim panas di Australia belum mencapai puncaknya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: