Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Mau Negaranya Jadi "Hotel", Turki Mulai Repatriasi Militan ISIS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 12 November 2019, 01:11 WIB
Tak Mau Negaranya Jadi "Hotel", Turki Mulai Repatriasi Militan ISIS
Tahanan ISIS/Net
rmol news logo Turki sudah memulai aksi repatriasi atau pemulangan terhadap para militan ISIS ke negaranya masing-masing.

Demikian yang diungkapkan oleh Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Turki, Ismail Catakli kepada Anadolu Agency pada Senin (11/11) seperti yang dimuat Associated Press.

"Seorang pejuang teroris asing dari Amerika Serikat telah dideportasi dari Turki setelah prosedurnya selesai," begitu kata Catakli.

Meski demikian tidak disebutkan informasi lebih lanjut mengenai jumlah dan negara mana saja yang menjadi tujuan para militan ISIS.

Selain warga AS, ada warga negara Denmark dan tujuh warga negara Jerman yang akan dipulangkan pada Kamis (14/11).

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengungkapkan Turki bukanlah "hotel" bagi militan ISIS.

Pernyataan ini merupakan kritikan Turki terhadap negara-negara Barat yang menolak untuk menerima warga negaranya yang telah bergabung sebagai Foreign Terrorist Fighters (FTF).

Negara-negara Barat, termasuk Inggris dan Belanda mengaku telah melucuti kewarganegaraan warga negaranya yang telah menjadi militan ISIS.

Soylu mengatakan saat ini sekitar 1.200 FTF ISIS berada di penjara Turki, termasuk wanita dan anak-anak yang ditangkap selama operasi militer Turki ke Suriah timur laut sejak bulan lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA