Pesawat jenis tersebut diketahui menjadi sorotan setelah dua kecelakaan terjadi dan menewaskan total 346 orang. Kecelakaan pertama terjadi di Indonesia dengan maskapai penerbangan Lion Air bulan Oktober 2018 lalu dan kecelakaan kedua terjadi dengan maskapai penerbangan Ethiopian Airlines pada Maret tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan, pihak Boeing mengatakan masih berharap untuk menerima sertifikasi bulan depan dari Federal Aviation Administration (FAA) yang memungkinkannya untuk melanjutkan pengiriman MAX ke pelanggan maskapai sebelum akhir tahun.
"Secara paralel, kami bekerja menuju validasi akhir dari persyaratan pelatihan yang diperbarui, yang harus terjadi sebelum MAX kembali ke layanan komersial, dan yang sekarang kami harapkan akan dimulai pada Januari," begitu keterangan yang dirilis pihak Boeing (Senin, 11/11) seperti dimuat
Channel News Asia.
Kabar tersebut disambut baik oleh pasar. Tidak lama setelah pengumuamn itu, saham Boeing meningkat 4,7 persen di New York Stock Exchange.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.