Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Dorong Kerja Sama Perlindungan ABK Dengan Korsel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 12 November 2019, 14:12 WIB
Indonesia Dorong Kerja Sama Perlindungan ABK Dengan Korsel
Ilustrasi pencarian ABK kapal/Net
rmol news logo Hilangnya delapan orang Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia ketika masuk ke Korea Selatan melalui Pulau Jeju pada 2018 lalu membuat pemerintah Indonesia mendorong kerja sama perlindungan ABK dengan Korsel.

Disampaikan oleh Direktur Konsuler Kementerian Luar Negeri Prasetyo Hadi, Indonesia telah menyampaikan proposal pembentukan Indonesian Seafarer’s Corner (ISC) di Korea. Demikian pernyataan tertulis yang diterima oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/11).

"ISC ini diharapkan akan mempermudah upaya Pemerintah Indonesia untuk menjangkau ABK yang bekerja di kapal dan berlabuh di Korea," ungkap Prasetyo.

Sebelum Korsel, Indonesia telah mendirikan ISC di Cape Town, Afrika Selatan dan Montevideo, Uruguay. ISC sendiri dimanfaatkan sebagai lokasi singgah para ABK WNI. Juga untuk mempermudah perwakilan Indonesia di negara bersangkutan dalam memberikan informasi, bantuan perlindungan, hingga pelayanan publik lain.

Untuk diketahui, pada 2018, 8 ABK WNI mengalami kecelakaan di laut dan hingga kini belum ditemukan. Mereka adalah Kornelius Setiawan Laoli (24 tahun asal Ehosakhozi), Yakob Tabalessy (31 tahun-Saparua), Darnisa (23 tahun- Cirebon), Daryani (23 tahun-Tegal), Sulistio (21 tahun-Pekan Baru), Joni Matius (31 tahun-Kabumen), Jaenal Abidin (28 tahun-Tegal), Aspan (28 tahun-Bangkalan). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA