Puluhan pasukan dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengenakan celana pendek dan kaus, berlari dari barak mereka di Kowloon ke Universitas Baptis Hong Kong di mana para pengunjuk rasa telah membangun barikade untuk menghentikan polisi anti huru hara memasuki kampus.
Tentara China bergabung dengan sekelompok penduduk memindahkan meja, plang, batu bata dan benda lainnya yang dipasang pengunjuk rasa untuk menghalangi jalan.
Ini adalah kali pertama tentara China dikerahkan dalam penanganan unjuk rasa setelah lima bulan gelombang unjuk rasa anti-pemerintah yang belum juga usai.
China sendiri diketahui menempatkan sekitar 12 ribu stafnya di Hong Kong. Mereka biasanya hanya dikerahkan untuk membantu pemulihan bencana atau menjaga ketertiban umum jika diminta oleh pemerintah setempat.
Selama 22 tahun sejak bekas koloni Inggris dikembalikan ke kendali Cina, tentara China hanya pernah terlihat di jalanan selama satu kali, tepatnya saat membantu operasi pembersihan setelah topan tahun lalu.
Keterlibatan tentara China dalam pembersihan jalan kemarin mendapat sorotan dari para pengunjuk rasa. Mereka mengeluarkan pernyataan berjudul "pembersihan hari ini, tindakan keras besok". Mereka menilai bahwa pembersihan itu adalah upaya terselubung untuk mengintimidasi pengunjuk rasa.
"Ini adalah tindakan yang sama sekali tidak dapat diterima untuk menginvasi otonomi yang dijanjikan Hong Kong," begitu bunyi pernyataan sekelompok pengunjuk rasa, seperti dimuat
The Guardian.
"Ini adalah lisensi yang membuka jalan masuk yang sempurna bagi mereka untuk akhirnya menunjukkan warna asli mereka," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: