Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Boeing Harus Perbaiki 7.000 Pesawat Pasca Kecelakaan Fatal Tahun Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 20 November 2019, 08:58 WIB
Boeing Harus Perbaiki 7.000 Pesawat Pasca Kecelakaan Fatal Tahun Lalu
Pesawat Boeing/Net
rmol news logo Penyelidik kecelakaan fatal pada pesawat Southwest Airlines tahun lalu merekomendasikan Boeing untuk memperbaiki mesin hampir 7.000 jet untuk mencegah terulangnya kecelakaan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kecelakaan itu menyebabkan seorang penumpang terbunuh di pesawat ketika bilah kipas pecah dan menyebabkan bagian dari penutup mesin mengenai bagian jet. Insiden itu memecahkan salah satu jendela.

Para kru berhasil bisa mendaratkan pesawat, tetapi wanita yang duduk di sebelah jendela itu tewas terbunuh,

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, yang menyelidiki kecelakaan itu, pekan ini merekomendasikan bahwa Boeing harus mendesain ulang bagian luar penutup mesin jet pesawat untuk mencegahnya terbang ke pesawat seandainya bilah kipas kembali terlepas dari penerbangan yang akan datang.

Boeing sendiri telah mengirimkan sekitar 6.700 dari 737 jet NG ke maskapai penerbangan di seluruh dunia, tetapi telah berhenti menerima pesanan baru bagi mereka karena bergeser ke jenis 737 Max yang bermasalah.

Pesawat Boeing 737 NG sendiri belum terpengaruh oleh masalah besar seperti yang dialami 737 Max, namun tetap memiliki masalah keamanan lainnya. Salah satunya adalah penemuan retakan pada beberapa pesawat tua pada bagian yang digunakan untuk menjaga sayap tetap di tempatnya. Retakan itu telah menyebabkan sejumlah 737 NG didaratkan untuk diperbaiki.

Keputusan akhir tentang perbaikan pesawat Boeing akan tergantung pada Administrasi Penerbangan Federal. 

Namun Boeing (BA) mengatakan pihaknya sudah bekerja pada peningkatan desain mesin untuk menanggapi rekomendasi  Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.
"Tujuan bersama kami adalah membantu mencegah peristiwa serupa terjadi di masa depan," kata pihak Boeing dalam sebuah keterangannya seperti dimuat CNN. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA