Pernyataan tersebut diumumkan oleh Kabinet Kerajaan seusai Raja Mohammed VI bertemu dengan Benmoussa di Istana Kerajaan, Rabat, Selasa (19/11). Demikian keterangan tertulis Pemerintah Maroko yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/11).
Adapun komite khusus tersebut dibentuk guna menangani populasi Maroko yang semakin bertambah dan modern, seperti yang diungkapkan Mohammed VI dalam pidatonya di peringatan Hari Takhta, 30 Juli lalu.
"Saya ingin menekankan, dalam hal ini, bahwa komite tersebut tidak akan berfungsi sebagai pemerintah kedua atau menjadi lembaga resmi parlel. Ini adalah badan penasihat dengan misi terikat dalam waktu tertentu," ujar Raja Mohammed VI.
Nantinya, komite khusus akan bertugas untuk mempertimbangkan reformasi serius dalam pendidikan, kesehatan, pertanian, investasi, dan perpajakan. Komite juga diharapkan dapat membuat saran bagaimana meningkatkan reformasi yang telah dilakukan pemerintah dan cara meningkatkan efektivitasnya.
Mohammed VI juga ingin komite ini dapat mengatasi masalah kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat saat ini. Termasuk kesenjangan di sektor pendidikan, kesehatan, bisnis, dan investasi.
"Saya berharap panitia benar-benar tidak memihak dan objektif, serta melaporkan fakta saat mereka berada di lapangan. Dan ketika mengajukan solusi, saya ingin (komite) ini berani dan inovatif," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.