Pemungutan suara itu digelar di Hong Kong untuk memilih 452 anggota dewan di 18 distrik. Otoritas setempat menyebut bahwa sebanyak 400 ribu pemilih baru telah mendaftar sebagai pemilih dalam pemilihan umum tersebut.
Demi menjaga situasi agar tetap aman, polisi dikerahkan ke tempat pemungutan suara serta di jalnan kota.
"Jika Anda menciptakan kekacauan besar atau melakukan tindakan yang melanggar hukum, akan sulit untuk mengadakan pemilihan yang adil," kata Kepala Sekretaris pemerintah Matthew Cheung pada Sabtu (23/11), seperti dimuat
Channel News Asia.
"Ini latihan yang benar-benar demokratis. Saya benar-benar ingin orang menghargainya," tegasnya.
Menjelang pemungutan suara hari ini, Hong Kong masih diguncang dengan unjuk rasa berujung bentrok yang telah berlangsung selama enam bulan terakhir.
Sejumlah pengunjuk rasa anti-pemerintah menggunakan papan online populer LiHKG untuk mendesak massa agar tidak melakukan tindakan yang membahayakan pemilu.
Sementara kelompok pro-demokrasi membuat pesan-pesan soal cara menggunakan hak suara. Pesan-pesan itu mendesak para pemilih muda untuk datang lebih awal, membawa kartu identitas mereka ke tempat pemungutan suara serta menghindari mengenakan kemeja hitam dan topeng yang biasanya kerap digunakan pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: