Jurubicara Pengawal Sipil, yakni sebuah agen militer yang memiliki kekuatan kepolisian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa obat-obatan itu diduga berasal dari Kolombia. Namun hal itu belum dapat dipastikan dan penyelidikan masih terus dilakukan.
Kapal itu sendiri disita di lepas pantai pelabuhan Aldan. Bersamaan dengan penyitaan itu, dua dari tiga anggota awak yang mengoperasikan kapal selam sepanjang 22 meter itu pun ditangkap. Keduanya merupakan warga negara Ekuador. Sementara satu awak kapal lainnya masih diburu.
"Kami sedang berupaya mengeluarkan kapal selam dari air untuk memeriksa semuanya dengan benar," tambah keterangan tersebut, seperti dimuat
CNN.
Kapal selam itu berhasil terdeteksi sebagai hasil dari operasi internasional yang melibatkan Bea Cukai Spanyol, Polisi Nasional Spanyol dan Penjaga Sipil.
Penggunaan kapal selam dalam perdagangan obat terlarang bukan baru kali ini dilakukan. Sepanjang tahun ini saja, setidaknya dua buah kapal selam berhasil disita dalam perjalanan untuk membawa kokai ke Amerika Serikat, tepatnya pada bulan Juni dan September lalu.
Komandan Coast Guard Letnan Stephen Brickey mengatakan kepada
CNN awal tahun ini bahwa kartel narkoba Amerika Tengah dan Selatan gencar menggunakan kapal selam semi-submersible untuk mengangkut obat-obatan ke Amerika Serikat.
Kapal selam tersebut biasanya berangkat dari daerah terpencil seperti hutan untuk menghindari deteksi. Tapi begitu berada di dalam air, mereka sulit untuk dideteksi tanpa intelijen sebelumnya atau pesawat yang melihat mereka dari atas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: