Hal itu disampaikan Erdogan saat berada di Doha awal pekan ini di hadapan pasukan di pangkalan Turki di mana sekitar 5.000 tentara telah ditempatkan sejak blokade yang dipimpin Arab Saudi dimulai lebih dari dua tahun lalu.
"Itu (Komando Pasukan Gabungan Gabungan Turki-Qatar) melayani stabilitas dan perdamaian tidak hanya Qatar tetapi juga wilayah Teluk," kata Erdogan setelah bertemu pasukan di pangkalan yang baru selesai.
Erdogan menjuluki pangkalan militer "simbol persaudaraan, persahabatan, solidaritas dan ketulusan".
"Kami tidak pernah meninggalkan teman kami sendirian dalam periode sejarah apa pun terhadap ancaman dan risiko - dan kami tidak akan pernah melakukannya," sambungnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
Untuk diketahui bahwa pada bulan Juni 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir meluncurkan blokade darat, udara, dan laut terhadap Qatar. Mereka menilai bahwa Doha tidak mematuhi kebijakan regional mereka.
Qatar membantah tuduhan negara-negara yang memblokade itu dan mengatakan bahwa negara itu memilih untuk mengikuti kebijakan luar negeri yang independen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: