Dilaporkan BBC, Kamis (28/11), para petugas keamanan tengah berupaya untuk menguasai jembatan yang diblokir oleh demonstran dengan melepaskan tembakan hingga melukai sekitar 50 orang demonstran.
Atas kerusuhan yang terjadi, komando militer Irak mengatakan, sebuah unit darurat telah diciptakan untuk menciptakan keamanan dan memulihkan ketertiban.
"Atas perintah komandan tertinggi angkatan bersenjata, Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi, beberapa komandan militer telah ditunjuk untuk unit ini untuk mengarahkan dan mengendalikan semua pasukan keamanan dan militer dan membantu para gubernur dalam misi mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
Langkah pemerintah untuk membentuk unit darurat Irak ini dilakukan sehari setelah sekelompok pengunjuk rasa membakar konsulat Iran di kota Najaf.
Kerusuhan ini merupakan rentetan peristiwa unjuk rasa oleh rakyat Irak yang menuntut pemerintah mengakhiri korupsi.
Selain itu, demonstran juga menuduh Iran ikut campur dalam urusan internal Irak dan menopang pemerintah.
Rizki Dewi
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: