Seruan itu dituangkan dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Bachelet di
South China Morning Post pekan lalu. Misi China di Jenewa menyebut bahwa seruan itu salah dan melanggar tujuan dan prinsip Piagam PBB.
"(Artikel itu) memuat komentar yang tidak pantas tentang situasi Daerah Administratif Khusus Hong Kong dan mencampuri urusan dalam negeri China," begitu bunyi keterangan yang dirilis misi China di PBB akhir pekan kemarin, seperti dimuat
AFP.
Keterangan yang sama menyebut bahwa artikel Bachelet hanya akan mendorong para perusuh untuk melakukan kekerasan radikal yang lebih parah.
Keterangan yang sama menyebut bahwa China telah mengajukan keluhan resmi ke kantor hak asasi PBB di Jenewa.
Dalam artikel yang dipermasalahkan itu, Bachelet mendesak pihak berwenang di Hong Kong untuk melakukan investigasi yang dipimpin oleh hakim independen dan imparsial yang adil terhadap laporan penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi.
Gelombang protes di Hong Kong sendiri dipicu oleh kemarahan selama bertahun-tahun atas kebebasan China di kota semi-otonom tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: