Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Tekanan Kasus Pembunuhan Wartawan Senior, Perdana Menteri Malta Segera Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 02 Desember 2019, 07:49 WIB
Di Tengah Tekanan Kasus Pembunuhan Wartawan Senior, Perdana Menteri Malta Segera Mundur
Perdana Menteri Malta Joseph Muscat/Net
rmol news logo Kasus pembunuhan wartawan senior Malta Daphne Caruana Galizia semakin meluas dan menyeret sejumlah pejabat top di negara tersebut.

Dalam perkembangan terbaru, Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengumumkan bahwa dia akan segera mengundurkan diri dari jabatannya di tengah desakkan atas kasus pembunuhan tersebut.
Dalam pidato pengunduran dirinya akhir pekan kemarin (Minggu, 1/12), Muscat tidak menyebut bahwa pengunduran dirinya berkaitan dengan pembunuhan bom mobil Caruana Galizia pada tahun 2017 silam. Dia hanya mengatakan bahwa dia mengundurkan diri karena inilah yang perlu dilakukan.

Muscat memastikan bahwa dia akan mengundurkan diri bulan depan. Dia telah memberi tahu presiden bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Buruh yang memerintah pada 12 Januari 2020.

"Pada hari-hari berikutnya, saya akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri," tambah Muscat, yang telah berkuasa sejak tahun 2013 itu.

Sementara itu, Partai Buruh diperkirakan akan mengadakan pemilihan kepemimpinan pada Januari mendatang. Partai tersebut memiliki suara mayoritas di Parlemen. Hal itu berarti,  pemimpin baru bisa menjadi perdana menteri tanpa perlu melalui pemilihan nasional.

"Sebagai perdana menteri, saya berjanji dua tahun lalu bahwa keadilan akan dilakukan dalam kasus pembunuhan Daphne Caruana Galizia," kata Muscat, ketika dia memulai pidatonya.

"Hari ini, saya di sini untuk memberitahu Anda bahwa saya menepati janji saya," sambungnya seperti dimuat Al Jazeera.

Pengumuman Muscat datang beberapa jam setelah ribuan warga Malta menggelar protes di luar pengadilan di ibukota, Valletta menuntut agar dia mundur.

Seruan agar Muscat untuk berhenti tumbuh setelah penyelidikan terhadap pembunuhan Caruana Galizia menyebabkan tuduhan terhadap seorang pengusaha terkemuka Malta dengan dugaan bahwa dia memiliki hubungan dengan menteri pemerintah dan pejabat senior di negara tersebut.

Pengusaha terkemuka itu adalah Yorgen Fenech. Dia dibawa ke pengadilan Valletta pekan lalu dan didakwa terlibat dalam pembunuhan itu. Dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan tuduhan lainnya yang dilayangkan padanya.

Fenech didakwa setelah pemerintah menolak permintaannya untuk kekebalan dari penuntutan dengan imbalan mengungkapkan informasi tentang rencana pembunuhan dan tentang dugaan korupsi yang melibatkan mantan kepala staf Muscat Keith Schembri dan mantan Menteri Pariwisata Konrad Mizzi.

Schembri dan Mizzi sendiri telah mengundurkan diri dari jabatannya awal pekan lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA