Langkah itu dilakukan karena Sudan menilai bahwa konflik di Yaman tidak dapat diselesaikan secara militer.
"Mengenai Yaman kami mengatakan bahwa tidak ada solusi militer dan harus ada solusi politik," kata Hamdok yang mengepalai pemerintahan sipil yang dibentuk pada bulan September lalu di bawah kesepakatan pembagian kekuasaan dengan militer pasca digulingkannya pemimpin jangka panjang Omar al-Bashir.
Diketahui bahwa pasukan Sudan dikerahkan sebagai bagian dari aliansi yang dipimpin Arab Saudi yang melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015 terhadap gerakan Houthi yang mengontrol ibukota, Sanaa.
Dikabarkan
, konflik di Yaman dilihat secara umum sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Arab Saudi sendiri telah mengadakan pembicaraan tidak resmi dengan Houthi sejak akhir September lalu tentang gencatan senjata.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: