Demikian diungkapkan penyelidik utama FBI dalam kasus ini, Rachel Rojas, Minggu (8/12), seperti yang dimuat Reuters.
Meski demikian, FBI masih belum menentukan motif apa yang membuat tentara Saudi tersebut tega membunuh tiga orang dan melukai delapan orang lainnya dalam serangan tersebut.
Meski ada beberapa pihak yang menganggap bahwa ini tindakan terorisme, namun Rojas mengatakan pihaknya masih belum bisa menyimpulkan hal tersebut dan masih harus menyelidiki motif dari pelaku.
"Kami berusaa sangat keras untuk mengungkap motifnya dan saya akan meminta kesabaran (publik) agar kami bisa mendapatkannya dengan benar," ujar Rojas seraya mengatakan saat ini sudah ada 80 agen khusus FBI, 100 staf pendukung, dan sejumlah penyelidik serta beberapa agen federal yang dikerahkan untuk mengungkap kasus ini.
Adapun FBI mengidentifikasi bahwa pelaku adalah Letnan II Mohammed Saeed Alshamrani, berusia 21 tahun. Ia melepaskan tembakan dari pistol Glock 9mm yang berisi 33 butir peluru pada Jumat pagi (6/12).
Alshamrani sendiri merupakan salah seorang anggota program pelatihan AL AS dalam kerja sama negara tersebut dengan Arab Saudi. Menurut pihak berwenang, Alshamrani sudah memulai pelatihan pada 2017 dan tinggal di Pensacola selama 18 bulan terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: