Dikabarkan
Reuters, langkah tersebut diambil pasca penembakan yang dilakukan oleh seorang letnan Angkatan Udara Arab Saudi di Amerika Serikat. Aksi itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia di pangkalan militer di Florida pekan lalu.
Insiden itu berdampak luas pada keberadaan personel Arab Saudi yang menjalani pelatihan di Amerika Serikat. Sebelumnya, lebih dari 300 siswa penerbangan militer Arab Saudi dilarang terbang di Arab Saudi sebagai bagian dari langkah "penurunan keamanan".
Pentagon kemudian mengumumkan bahwa langkah itu juga akan memengaruhi personel infanteri dan semua pelatihan Arab Saudi lainnya, selain pelatihan ruang kelas. Pelatihan ruang kelas yang dimaksud salah satunya adalah kelas bahasa Inggri bagi personel militer Arab Saudi.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa langkah itu dimaksudkan untuk memungkinkan peninjauan yang lebih luas terhadap prosedur keamanan yang pada akhirnya akan berlaku untuk semua dari sekitar 5.000 siswa militer internasional di Amerika Serikat.
Saat ini diketahui ada sekitar 850 siswa Arab Saudi di Amerika Serikat yang melakukan pelatihan militer.
Duntuk diketahui, penembakan itu sendiri dilakukan oleh Letnan Dua Angkatan Udara Saudi Mohammed Saeed Alshamrani yang berusia 21 tahun. FBI mengatakan, para penyelidik Amerika Serikat percaya bahwa dia bertindak sendiri ketika menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pensacola, Florida. Dia kemudian ditembak mati di lokasi oleh kejadian oleh wakil sheriff.
Penembakan itu memicu pertanyaan soal hubungan militer Amerika Serikat dan Arab Saudi. Hubungan kedua negara sebelumnya mendapat sorotan tajam di Kongres Amerika Serikat, terutama atas perang di Yaman dan pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi tahun lalu.
Namun para pemimpin militer Amerika Serikat berupaya menggambarkan masalah tersebut sebagai masalah lokal yang tidak akan mempengaruhi hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi secara keseluruhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.