Hal itu dipastikan oleh Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez pada Sabtu (14/12). Dia menuduh Morales melakukan penghasutan.
"Dia (Morales) bisa kembali kapan pun dia mau. Dia pergi karena dia ingin," kata Anez dalam pengumumannya.
"Surat perintah penangkapan akan dikeluarkan dalam beberapa hari ke depan, karena kami sudah membawa dakwaan," tambahnya, seperti dimuat
Reuters.
Morales sendiri saat ini diketahui berada di Argentina setelah diberikan status pengungsi minggu ini oleh pemerintah Argentina. Dia diberi suaka hanya beberapa hari setelah pelantikan Presiden baru Alberto Fernandez.
Sebelumnya, Morales menghabiskan waktu di Meksiko setelah pemilihan Oktober yang disengketakan di Bolivia. Pasca pemilu tersebut, Morales yang telah berkuasa hampir 14 tahun di Bolivia, mengumumkan kemanangannya kembali.
Namun kemudian muncul gelombang protes anti pemerintah yang menolak hasil pemilu dan menekan Morales untuk mundur dari jabatannya. Di tengah tekanan politik yang semakin bermunculan, Morales pun mundur dari kursi nomor satu di Bolivia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: