Dalam pertemuan yang disiarkan di TV tersebut, Li mengatakan Hong Kong masih belum bisa keluar dari dilema. Mengingat malam saat pertemuan terjadi, bentrokan berlangsung antara pengunjuk rasa antipemerintah dengan petugas polisi.
"Pemerintah SAR (Special Administration Region) atau wilayah administrasi khusus harus melanjutkan upayanya, mengakhiri kekerasan dan menghentikan kekacauan sesuai dengan hukum dan memulihkan ketertiban," ujar Li dalam sambutan pertemuannya dengan Lam yang disiarkan di TV seperti yang dimuat
Reuters.
Selain membahas kondisi terkini Hong Kong dengan Li, Lam juga dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan tersebut disebut media lokal adalah usaha Lam untuk mendapatkan dukungan untuk mengenyampingkan perombakan kabinet.
Lam yang masih dengan keyakinannya, mengatakan merombak kabinet bukanlah sebuah urgensi saat ini. Yang terpenting adalah untuk menyelesaikan krisis di Hong Kong dan melakukan dialog dengan publik.
Pemerintahan Lam bahkan menjanjikan memberikan stimulus sebesar 25 miliar dolar Hong Kong atau setara dengan Rp 45 triliun (Rp 1.799/dolar HK). Namun, para analis mengatakan hal tersebut tidak akan berdampak besar untuk menyelesaikan tuntutan warga Hong Kong.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: