Foto-foto tersebut dirilis oleh Layanan Distribusi Informasi Visual Amerika Serikat baru-baru ini. Layanan ini dioperasikan oleh bagian dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Latihan yang disebut sebagai latihan pertempuran jarak dekat bersama tersebut digelar bulan lalu di sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di kota Gunsan, Korea Selatan. Latihan itu digelar di tengah ketegangan yang kembali meningkat di Korea Utara.
Dalam latihan itu dilakukan sebuah skenario di mana Komando Korea Selatan dan Amerika Serikat menggerebek fasilitas musuh dan membawa seorang pria dengan tangan terikat di belakang.
Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa latihan itu dirancang sebagai pelatihan operasi penyelamatan sandera sebagai bagian dari latihan kontra-terorisme yang dilakukan setiap triwulan oleh sekutu.
Sementara itu, surat kabar Korea Selatan
Chosun Ilbo yang pertama kali melaporkan pelatihan itu, mengatakan bahwa latihan itu dimaksudkan untuk mensimulasikan skenario untuk menangkap musuh.
Skenario latihan tersebut mencuri perhatian, pasalnya, di masa lalu Korea Utara kerap menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan berupaya menggulingkan rezimnya dengan "kebijakan bermusuhan" dan kerap melakukan latihan militer bersama untuk menjalankan plot penangkapan pimpinan utama Korea Utara.
Bahkan Korea Selatan di bawah pemerintahan sebelumnya pernah merencanakan untuk meluncurkan unit khusus pada tahun 2017 yang ditugaskan untuk menghapus atau melumpuhkan komando utama Korea Utara jika terjadi perang. Namun hal itu urung dilakukan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.