Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

75 Persen Dinas Pendidikan Di Amerika Memiliki Utang Makan Siang Siswa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 24 Desember 2019, 19:31 WIB
75 Persen Dinas Pendidikan Di Amerika Memiliki Utang Makan Siang Siswa
Ilustrasi Menu Makan Siang Siswa Amerika/Net
rmol news logo Ini adalah kabar menyenangkan bagi sejumlah keluarga di Virginia, terutama bagi yang kesulitan membayar utang makan siang sekolah anaknya.

Tiga pastur di Virginia menggunakan anggaran gereja mereka senilai lebih dari 17.000 dolar – atau sekitar Rp237 juta – untuk melunasi utang makan siang para siswa di dua kabupaten.

“Sepertinya ide yang bagus, tetapi kami tidak tahu apakah sebenarnya ada kebutuhan karena tidak ada satu orang pun yang pernah membicarakannya,” ujar Pastur Jerry Williams di Gereja Baptis Mount Ararat.

Sang pastur pun menelepon dinas pendidikan untuk mengetahui hal tersebut.

“Jadi kami menelepon dinas pendidikan, dan wow..ternyata memang ada kebutuhan (utang makan siang sekolah yang belum terbayar) di sana,” kata Pastur Jerry.

Pastur Jerry Williams, Brian Bennett, dan Andrew Segre, membayar utang-utang makan siang sekolah di dua distrik. Di antaranya memberikan 10.500 dolar kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Stafford dan hampir 7.000 dolar lainnya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Spotsylvania.
 
Keana Butler, kepala sekolah di SD Park Ridge di Stafford, tidak menduga ketika ketiga pastur itu mengirim email akan melunasi utang makan siang siswa di sekolah. Biasanya persaturan orang tua, guru dan murid, serta anggota staf sekolah yang melunasi utang itu, katanya.

Sekitar 75 persen dinas pendidikan di kabupaten-kabupaten di seluruh Amerika dilaporkan memiliki utang makan siang siswa, di mana rata-rata setiap sekolah berhutang sekitar 2.500 dolar, demikian menurut surat kabar Washington Post mengutip Asosiasi Gizi Sekolah Amerika, Selasa (24/12)

Jumlah rata-rata uang yang belum dibayar meningkat sebesar 70 persen sejak tahun ajaran 2012-2013.

Washington Post melaporkan siswa-siswa di Washington DC, Maryland dan Virginia berutang makan siang sekolah hingga hampir 500 ribu. Ditambahkan, meskipun ada 'Program Makan Siang' di sekolah yang memungkinkan sejumlah siswa mendapatkan makan siang gratis atau dengan harga yang lebih murah, banyak keluarga yang tidak bisa mendapat jatah program ini.

Hal itu terjadi karena mereka dinilai tidak memenuhi syarat untuk mendapat bantuan federal itu. Akibatnya,mereka masih harus berjuang untuk membayar sarapan dan makan siang di sekolah, lima hari dalam satu pekan.

Pastur Williams mengatakan baik dirinya, maupun ketiga pastur lain menyadari angka statistik utang makan siang di sekolah itu. Oleh karena itu mereka berniat melunasi kembali utang-utang itu. Ia mengatakan ia berharap tindakan mereka akan meningkatkan kesadaran akan besarnya utang makan siang di sekolah.

“Ini bukan soal gereja,” ujarnya. “Membantu anak-anak dan keluarga merupakan hal yang dapat dilakukan setiap orang.” rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA