Adalah Maharuddin Lunani (48 tahun) dan Samiun Maneu (27 tahun). Keduanya ABK kapal ikan SN 388. Mereka menjadi korban penculikan kelompok Abh Sayyaf saat mencari ikan di perairan Lahat Datu, Malaysia.
Kamis sore (26/12), kedua ABK asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara ini diserahkan kembali kepada keluarganya di kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta.
Sebelumnya, dua ABK ini berhasil dibebaskan dalam operasi fajar yang dilakukan oleh militer Filipina pada Minggu pagi (22/12) dan diserahkan langsung kepada pihak Kedutaan Besar RI di Manila.
Pada pagi tadi, dua ABK ditemani oleh Duta Besar RI untuk Filipina, Sinyo Sarundajang berangkat dari Bandara Ninoy Aquino dan tiba pada siang di Bandara Soekarno-Hatta.
Suasana haru menyelimuti pertemuan dua ABK dengan para keluarganya. Sayangnya, masih ada satu ABK yang masih ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf, yaitu Muhamad Farhan (27 tahun) yang merupakan keponakan dari Maharuddin.
Prosesi penyerahterimaan dua ABK kepada keluarganya ini dilakukan dengan menandatangani berita acara yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi selaku pemerintah Indonesia dan keluarga dua ABK, serta oleh Dubes Sinyo yang menjadi saksi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: