Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Surat Cinta Uni Eropa Untuk Inggris Pasca Bexit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 27 Desember 2019, 08:50 WIB
Surat Cinta Uni Eropa Untuk Inggris Pasca Bexit
Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans/Net
rmol news logo Seorang pejabat top Uni Eropa menulis sebuah surat cinta kepada Inggris. Surat tersebut mengekspresikan luka hatinya atas hengkangnya Inggris dari Uni Eropa, atau dikenal dengan istilah Brexit.

"Sejak saya pergi ke sekolah di Inggris, anda selalu menjadi bagian dari diri saya. Sekarang anda pergi, dan itu menghancurkan hati saya," begitu kutipan surat yang ditulis oleh Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans dan dimuat di The Guardian.

Diketahui bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 31 Januari 2020. Anggota parlemen Inggris melewati kesepakatan Brexit dari Perdana Menteri Boris Johnson pada tanggal 20 Desember lalu, hanya delapan hari setelah Partai Konservatifnya memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum.

Hal ini akan memicu periode transisi negosiasi, yang dipastikan oleh Perjanjian Penarikan Johnson tidak akan melampaui tahun 2020.

Dalam surat cinta tersebut, Timmermans menceritakan bahwa dia baru-baru ini membaca buku surat cinta yang menyenangkan ke Eropa.

"Dan itu membuat saya merenungkan cintaku pada Inggris," tambahnya.

Timmermans yang merupakan warga negara Belanda itu juga mengenang masa-masa saat dia mengenyam pendidikan di Sekolah Internasional Inggris St George di Roma.

"Inggris selalu ada di sana. Sebagai bagian dari diri saya," kata Timmermans.

"Saya tahu anda sekarang. Dan saya mencintaimu. Untuk siapa kamu dan apa yang kamu berikan padaku. Saya seperti kekasih lama," sambungnya.

Timmermans juga menyebut bahwa menurutnya, perbedaan antara semua negara anggota Uni Eropa dapat menjadi kekuatan positif dan negatif. Hal itulah yang dia lihat pada Inggris.

"Saya melihat itu menyakiti Anda," tulisnya.

"Sejujurnya, saya merasa sangat terluka ketika Anda memutuskan untuk pergi. Tiga tahun kemudian saya hanya sedih bahwa anggota keluarga kami ingin memutuskan hubungan kami," tambahnya.

"Tetapi pada saat yang sama saya menemukan kenyamanan dalam pemikiran bahwa ikatan keluarga tidak akan pernah benar-benar terputus. Kami tidak akan pergi dan anda akan selalu disambut untuk kembali," urainya, seperti dimuat BBC. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA