Selasa malam (31/12), puluhan ribu orang menduduki jalan utama di Semenanjung Kowloon sementara ribuan lainya berada di sepanjang pelabuhan Victoria. Pawai yang awalnya damai ini berubah menjadi bentrokan setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Ketika bentrokan pecah, sejumlah besar pengunjuk rasa berpakaian hitam bergegas membentuk rantai manusia untuk memberi berbagai persediaan, termasuk batu bata. Polisi akhirnya meminta panitia untuk membatalkan pawai lebih awal dan kerumunan akhirnya bubar seiring pengerahan sejumlah polisi antihuru-hara dan truk meriam air.
Tidak sampai di sana, polisi kemudian melakukan berbagai penangkapan yang dipusatkan di distrik Wan Chai dekat kantor perbankan HSBC. HSBC dalam beberapa waktu terakhir memang kerap jadi target kemarahan massa.
Pasalnya, Bank itu dituduh telah memberikan dana bantuan kepada pemerintah untuk menghadapi pengunjuk rasa. Namun pihak HSBC membantah tudingan tersebut.
Dalam sebuah pengarahan pada Rabu malam (1/1), Inspektur Senior Ng Lok-Chun mengatakan kepada wartawan bahwa penangkapan terjadi karena adanya pelanggaran hukum dan kepemilikan senjata ofensif.
Jika ditotalkan, sejak unjuk rasa Hong Kong muncul pada Juni lalu, maka sudah ada 7.000 orang yang ditangkap oleh polisi. Membuat para pengunjuk rasa menuntut adanya penyelidikan independen terhadap kebrutalan polisi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: