Dalam penyelidikan panjang selama berbulan-bulan dan kerjasama dengan sumber-sumber di komunitas Uighur serta menganalisis ratusan citra satelit yang dilakukan oleh jaringan berita
CNN ditemukan bahwa lebih dari 100 pemakaman Uighur telah diratakan dengan tanah dalam waktu sekitar dua tahun terakhir.
Kabar soal penghancuran pemakaman Uighur itu pertama kali dilaporkan pada Oktober lalu oleh kantor berita Perancis
AFP dan analis citra satelit Earthrise Alliance. Mereka menemukan setidaknya 45 pemakaman telah dihancurkan sejak 2014.
Menindaklanjuti kabar tersebut,
CNN telah mengidentifikasi lebih dari 60 pemakaman lainnya yang kini sudah tidak ada lagi. Identifikasi berhasil dilakukan dengan cara memeriksa ulang situs-situs yang diketahui oleh komunitas Uighur di luar negeri dengan gambar satelit yang diambil alih beberapa tahun belakangan.
Menanggapi laporan tersebut, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sepenuhnya menghormati dan menjamin kebebasan semua kelompok etnis untuk memilih pemakaman, dan metode pemakaman tersendiri.
Namun dia membenarkan soal adalanya relokasi pemakaman di barat kota Aksu dengan alasan demi memenuhi permintaan perencanaan kota dan mempromosikan pembangunan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: